3 Mei 2024

Sidoharjo Post. Meningkatnya jumlah kasus DB yang berada di wilayah Desa Sidoharjo membuat Pemerintah Desa Sidoharjo was-was. Sebelumnya sebanyak 10 orang warga Desa Sidoharjo menjalani perawatan di rumah sakit dikarenakan terjangkit penyakit demam berdarah. Dari 10 warga tersebut 7 diantaranya sudah diperbolehkan pulang. Oleh karena itu pada hari ini Jumat (21/01) Pemerintah Desa Sidoharjo bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader PKK, Kader Posyandu, Kader Kesehatan, Karang Taruna, RT, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan seluruh masyarakat Desa Sidoharjo melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak dilingkungan rumah masing-masing.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberantas/mengurangi perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk, utamanya nyamuk penyebab penyakit demam berdarah. Tim dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian mengunjungi rumah-rumah warga untuk mengecek tempat-tempat penampungan air (toren, jeding, bak-bak air), memberikan sosialisasi kepada warga dan memberikan obat pencegah tumbuh kembang jentik-jentik nyamuk (abate). Jika ditemukan jentik-jentik nyamuk maka oleh tim akan langsung dieksekusi bersama dengan pemilik rumah.

Andi Muhadi Kepala Puskesmas Jambon dalam sambutannya menyampaikan terkait pentingnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam upaya mencegah timbulnya wabah penyakit demam berdarah.

“ Kepada masyarakat Desa Sidoharjo perlu saya sampaikan bahwasanya saat ini sudah mulai musim hujan, maka kita ingat pada tahun-tahun lalu dimana ketika musim penghujan wabah penyakit demam berdarah sudah mulai mengintai kita semua, untuk itu perlu saya sampaikan satu hal bahwa penyakit demam berdarah ini ditularkan melalui nyamuk Aedes yang mana nyamuk ini hidup di air yang tergenang. Untuk itu maka kita perlu mewaspadai bahwasanya dilingkungan rumah kita bilamana ada air tergenang disitu terutama air bersih itu di mungkinkan sekali untuk bertelur atau bersarangnya nyamuk Aedes Aigifty, untuk itu maka mari kita ambil langkah awal untuk mengantisipasi ini, kita laksanakan yaitu gerakan PSN yang mana sudah rutin kita lakukan, mari kiya giatkan kembali di tengah pandemi covid-19 ini tetap kita laksanakan bersama-sama seluruh lapisan warga masyarakat. Perlu kita ingat bahwasanya penyakit ini sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian, untuk itu gerakan 3M plus tetap kita laksanakan bersama-sama”, kata Andi dalam sambutannya.

Adapun yang dimaksud Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus terdiri dari :

  1. Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain
  2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain-lain
  3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk

Sedangkan plus-nya yaitu :

  1. Menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
  2. Menggunakan obat nyamuk atau oleskan lotion anti nyamuk pada bagian kulit untuk mencegah gigitan nyamuk. Tapi jangan oleskan lotion anti nyamuk di permukaan yang luka atau lecet, dekat mata dan mulut. Setelah itu jangan lupa untuk mencuci tangan
  3. Menggunakan kelambu atau kasa nyamuk di tempat tidur terutama untuk bayi dan balita.
  4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  5. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai, lavender, kecombrang, dan lain-lain.
  6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
  7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk karena nyamuk menyukai aroma keringat manusia
  8. Pangkas pohon yang terlalu rimbun, buang semua daun yang berguguran dan sampah yang menumpuk, serta bersihkan kotoran yang menyumbat di talang atap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *