
Sidoharjo Post. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usiannya. Stunting menjadi salah satu Program Prioritas Nasional dengan target penurunan pravelensi stunting 14% pada Tahun 2024. Akan tetapi dalam implementasinya, terdapat beberapa hambatan atau permasalahan yang masih perlu dibenahi dalam rangka mencapai target tersebut.
Rembug Stunting merupakan salah satu rangkaian kegiatan pra musyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun berikutnya agar Pemerintah Desa memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penanganan stunting karena menjadi amanat Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Desa.
Hari ini, selasa (1/8) Pemerintah Desa Sidoharjo menyelenggarakan Rembug Stunting yang dihadiri oleh Camat Jambon, Puskesmas Jambon, Pendamping Desa, Perangkat Desa, BPD, LPMD, PKK, Kader Posyandu, Bidan Desa, Karang Taruna, RT dan unsur masyarakat lainnya.
Sarmin, Kepala Desa Sidoharjo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada undangan yang telah hadir. Ia menyampaikan bahwasanya Rembug Stunting ini merupakan salah satu kegiatan yang penting karena digunakan untuk penyusunan anggaran tahun berikutnya. Selain itu juga sebagai bahan atau pengetahuan bersama terkait stunting. Apa itu stunting?bagaimana bisa terjadi?dan bagaimana cara pencegahannya.
Camat Jambon, Imam Rohni, S. Sos, M. Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa stunting ini menjadi bahasan secara nasional, menjadi trending topik dan hampir semua membahas kaitan stunting. Program pemerintah Kabupaten Ponorogo di tahun 2024 stunting di Ponorogo mencapai 7 %. Sedangkan desa Sidoharjo saat ini diposisi 13% sehingga harus berusaha sekuat tenaga agar angka stunting di desa Sidoharjo turun. Salah satu upayanya yaitu memaksimalkan kehadiran pada saat kegiatan posyandu. Untuk ke depannya nanti aka nada kegiatan kunjungan ke rumah balita yang tidak hadir pada saat posyandu yang tujuannya untuk konseling dan memberikan pembinaan.
Bidan Desa, Vivin Sulistyawati dalam pemaparannya menyampaikan terkait penyebab adanya stunting dan upaya yang sudah dilaksanakan di Pemerintah Desa Sidoharjo yaitu:
- Kurang tepatnya akurasi dalam pengukuran balita
- Kebutuhan Gizi balita kurang terpenuhi
- Kesehatan Ibu
- Kemiskinan
- Sakit atua infeksi yang berulang
- Sanitasi
Sedangkan upaya yang sudah lakukan oleh Pemerintah Desa Sidoharjo adalah sebagai berikut:
- Pelacakan Balita Stunting dan Balita Gizi Kurang untuk memvalidasi data dan memberikan Makanan tambahan berupa biskuit balita dan bumil Kekurangan Energi Kronis (Selama stock masih ada dari kementerian kesehatan)
- Supervisi/kunjungan Petugas ke Posyandu balita dan melakukan edukasi pada balita yang berada di garis merah pada KMS
- Stimulasi dan Deteksi tumbuh kembang balita di Posyandu
- Distribusi Tablet Tambah Darah ke Remaja Putri di sekolah
- Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
- Pelaksanaa Kelas Balita
- Kunjungan rumah pada Ibu hamil Resiko Tinggi ANC terpadu dan Komunikasi Informasi dan Edukasi pada ibu hamil dan suami/keluarga
8. Komunikasi Informasi dan Edukasi pada calon pengantin dan pemberian Tablet Tambah Darah pada calon pengantin wanita
9. Pemberian PMT Bumil KEK dan Balita Kurang Gizi namun jumlah nya sangat terbatas dan tidak memenuhi standart hari pemberian.
Di akhir acara peserta musyawarah diminta untuk menyampaikan beberapa usulan terkait pencegahan dan penanganan stunting yang akan dilaksanakan ditahun depan atau dianggarkan pada tahun anggaran 2024. Selain itu juga dibentuk kepengurusan Rumah Desa Sehat (RDS) yang yang didalam kepengurusannya terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Kader Posyandu, Guru Paud, Kader Kesehatan, Kader PKK, Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat. Rumah Desa Sehat (RDS) merupakan sekretariat bersama bagi para pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan Desa di bidang kesehatan yang berfungsi sebagai ruang literasi kesehatan, pusat penyebaran informas kesehatan dan forum advokasi kebijakan di bidang kesehatan. RDS dimaksudkan untuk membantu pemerintah Desa dalam pengelolaan sumber daya manusia utamanya di bidang kesehatan.










